tolong di bantu yahh

PT Semen Indonesia (persero) mengaku telah siap bersaing dalam Asean Economic Community (AEC) pada 2015 nanti. Perseroan juga telah melakukan berbagai persiapan di antaranya melakukan penyebaran pabrik di lokasi yang strategis dalam menghadapi era pasar bebas Asia Tenggara itu.

Direktur Utama PT Semen Indonesia Dwi Soetjipto menjelaskan untuk bersaing AEC 2015, perushaan harus memiliki trik-trik khusus. Trik tersebut juga untuk memenangkan persaingan pada perdagangan bebas yang akan dilaksanakan dua tahun lagi.

"Pada 2015 akan terjadi Asean Economic Community, kuncinya siapa yang memiliki trik-trik," jelas Dwi di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa (14/5).

Dwi sangat yakin trik yang dilakukan pihaknya dengan melakukan penyebaran pembangunan pabrik semen dapat memenangkan persaingan. Pasalnya dengan tersebarnya pabrik, bisa menghemat biaya produksi.

"Dengan titik-titik yang tersebar (pabrik) kita akan memenangkan persaingan, karena cost tertinggi di energi BBM dan listrik, kedua adalah transportasi," tambahnya.

Salah satu contoh penyebaran pabrik yang telah dilakukan adalah dengan membangun pabrik di negara yang dianggap strategis yaitu Myanmar dan Vietnam. "Ke depan Vietnam memiliki posisi strategis. Selain itu kita kembangkan juga Asean bagian barat memasuki proses ke Myanmar," pungkasnya.

Untuk pembangunan pabrik di Myanmar, pabrik gabungan dari Semen Gresik, Semen Padang, dan Tonasa ini menganggarkan dana USD 200-250 juta.

BUMN semen ini memang merencanakan untuk melebarkan sayap industrinya di negara tetangga tersebut pada 2014, dan selesai pada 2018. Rencananya, pabrik itu akan memiliki kapasitas sebesar satu juta ton.

Saat ini, Semen Indonesia memiliki kapasitas semen sebanyak 2,3 juta ton dan memiliki target peningkatan produksi lima juta ton setahun.