Kenapa pelaksanaan agama hindu di indonesia dan india berbeda
Sejarah
Aryamanik1
Pertanyaan
Kenapa pelaksanaan agama hindu di indonesia dan india berbeda
2 Jawaban
-
1. Jawaban Rayandaru111
1. Perbedaan
Hindu diturunkan mengawali sebagai panutan spiritual dengan keluwesannya menembus ruang dan waktu di dunia ini. Dengan bergulirnya melalui berbagai adat dan tradisi yang beragam di dunia ini, sehingga ketika muncul di antara yang satu dengan yang lainnya membawa perbedaan. Karena luasnya cakupan ibarat hutan, gunung dan samudra oleh karenanya ada banyak beragama filsafat yang berkembang di Hindu. Namun sebenarnya semua itu berasal dari sumber yang sama yaitu Weda. Sedangkan Dewa - dewi yang dijadikan sebagai sentra ritual, ide maupun tujuan serta sikap dan implementasinya ibarat sinar matahari dengan pancaran jutaan warna yang terkandung di dalamnya, namun dalam sumber yang sama.
2. Konsep Yang Unik
Kitab Hindu menggunakan Bahasa Sansekerta saat ini tidak lagi dipergunakan sebagai bahasa pergaulan sehari - hari dalam masyarakat. Oleh karenanya menjadi kesulitan tersendiri dalam menerjemahkan dengan istilah yang ada dalam Hindu seperti contohnya Brahman, maya, guna, prakerti dan lain sebagainya. Disisi lain karena rasionalitas dan mobilitas bangsa dikuasai oleh orang barat, maka menjadi wajar ketika semua istilah - istilah Hindu akan teranalogikan dengan khasanah ritual orang barat. Contoh misalnya istilah "yadnya". Istilah ini bisa ditafsirkan sebagai pengorbanan, yang mengandung makna harus ada yang dikorbankan. Ada tafsir lain seperti persembahan, fungsi keseimbangan dan lain - lain.
3. Penuh Simbol
Hindu mengenal banyak sekali simbol - simbol. Transformasi nilai segala wewarah suci dalam Hindu sebagian besar melalui media simbol. Untuk itu dalam penafsirannya memerlukan ketenangan, kontemplasi, kecerdasan dan kejelian di dalam memahami koneksitas antara simbol dengan yang disimbolkan. Penerjemahan nilai untuk membuka simbol ini beragam berdasarkan pada keilmuan, situasi, kondisi, geografis serta adat yang melingkungi dan intensitas penghayatan pengamalan agama Hindu.
4. Kitab Suci
Suatu panutan spiritual menurut pemikiran barat harus memiliki kitab suci. Untuk kitab suci dalam agama Hindu akan menjadi hal yang kompleks. Sruti sebagai kitab suci Hindu diterima oleh Sapta Maharsi (Atri, Brighu, Baratwaja, Kanwa, Wasista, Warmadewa, Wismamitra). Adapun interval antara Maharshi yang satu dengan lainnya jaraknya berabad - abad. Dan tidak hanya itu lebih parahnya pada masa itu belum ada bahasa tulis. Sehingga wahyu yang diterima dari satu Maharshi dengan yang lainnya hanya mengandalkan daya ingat. Namun demikian setelah ditelisik oleh Maharsi Wiyasa ternyata kesemuanya itu memiliki benang merah sehingga mudah diinventarisir yang selanjutnya dikodivikasikan menjadi Catur Weda. Oleh karenanya memahami Hindu mesti utuh tidak bisa sepotong - sepotong. Sekali lagi jika hal ini dianaalogikan ala mereka atau diukur dengan alat ukur orang barat , Hindu sangatlah berbeda.
5. Mitologi
Hindu memiliki sangat banyak mitologi yang berkembang didalam menerjemahkan nilai - nilai yang terkandung dalam Weda. Dengan adanya banyak kelompok spiritual tentunya akan memperbanyak pula mitologi yang diselaraskan dengan penekanan nilai yang dipahami masing - masing kelompok. Kondisi ini bisa dilihat antara itihasa, purana dan tafsir yang dikembangkannya seolah mempunyai perbedaan. Namun jika dicermati dengan jeli sesungguhnya perbedaan tersebut hanya pada tataran proses, karena konsep dan tujuan tidaklah berbeda. Hal inilah yang seringkali menjadi kesulitan tersendiri dalam memahami nilai dalam Hindu itu sendiri. -
2. Jawaban annisa1877
1.berbeda secada tradisi dan budaya (sebab hindu tidak menghancurkan budaya dan kearifan lokal,melainkan menyatu sempurna dengan nya).tapi intisari filosofi-nya sama persis,berdasarkan veda dan vedanta.
2.hindu india sendiri juga berbeda satu sama lain dalam hal filosofi dan jalan (catur yoga/catur marga),tergantung dari sektenya masing masing.nah,kalau di bali sendiri awalnya mengambil filosofi dvaita vedanta,tapi sejak zaman kedatangan dhang yhang nirartha (pelarian majapahit) di abad ke-15 filosofi advaita vedanta juga masuk.dan secara umun di bali jalan yang di pakai adalah bhakti yoga (bhakti dharma)