valensi dari unsur kmno4
Kimia
alec7
Pertanyaan
valensi dari unsur kmno4
1 Jawaban
-
1. Jawaban Chelseauchiha
KMnO4= ungu tua
Larutan tidakberwarna
Larutan jernih, tak berwarna
Larutan berubah menjadi merah muda
VKMnO4 yang digunakan :
V1 = 9,6 ml
V2 = 10,0 ml
V3 = 9,8 ml
,
Larutan jernih
Larutan jernih
Setelah dititrasi larutan menjadi berwarna ungu (--)
Volume KMnO4 yang digunakan titrasi :
V1 = 9,1 ml
V2 = 9,0 ml
V3 = 9,0 ml
. ANALISIS DATA
Standarisasi Larutan KMnO4 ± 0,1 N dengan Natrium oksalat sebagai baku.
Percobaan titrasi oksidimetri yaitu jenis permanganometri, penentuan (standarisasi) larutan KMnO4 dengan Natrium oksalat sebagai baku. Langkah pertama yang dilakukan adalah memasukkan 0,67 gram Na2C2O4 (serbuk putih) ke dalam labu ukur 100 ml. kemudian diencerkan dengan air suling sebelum tanda batas dan dikocok agar larutan homogen . setelah itu ditambah air suling dengan menggunakan pipet tetes sampai tanda batas, maka didapatkan larutan Natrium oksalat (jernih, tak berwarna) sebagai baku. Selanjutnya diambil 10 ml dengan menggunakan pipet gondok dan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer. Kemudian ke dalam erlenmeyer dimasukkan 20 ml larutan H2SO4 (tak berwarna) 2N untuk membuat suasana menjadi asam karena Natrium oksalat menjadi standar primer yang baik untuk permanganat dalam suasana asam agar MnO4- dapat dioksidasi menjadi Mn2+ dan dititrasi oleh KMnO4. reaksi yang terjadi :
MnO4- + 8 H+ + 5e → Mn2+ + 4H2O X2
C2O42- → 2 CO2 + 2e X5
5C2O42- + 2 MnO4- + 16H+ → 2 Mn2+ + 10CO2 + 8H2O
Setelah itu dipanaskan sampai 70° C karena reaksi berjalan lambat dalam suhu ruangan sehingga larutan biasanya dipanaskan sampai ± 60° C. pada suhu yang lebih tinggi, reaksi mulai melambat, tetapi kecepatannya meningkat saat ion Mn2+ terbentuk. Titrasi dihentikan saat titran yang tak berwarna berubah menjadi merah muda. Warna ungu tua ion permanganat menjadikan permanganat sendiri sebagai indikator pada titrasinya. Satu tetes berlebih sudah dapat menghasilkan warna yang terang pada titik akhir titrasi. Setelah itu dicatat volume larutan KMnO4 yang digunakan dalam titrasi. Langkah-langkah di atas diulangi 3 kali menggunakan volume larutan Natrium oksalat yang sama, sehingga didapatkan volume akhir titrasi yaitu V1 = 9,6 ml; V2 = 10,0 ml; V3 = 9,8 ml. Untuk menentukan normalitas KMnO4 maka harus dicari dulu normalitas Na2C2O4 dengan menggunakan rumus N=gr.n/Mr. V , dimana gr= 0,67 gram ; Mr = 134 ; V = 0,1 L ; n =2. Dari perhitungan didapatkan Normalitas Na2C2O4 = 0,1 N. Titik ekivalen titrasi terjadi saat mol ekivalen oksidator = mol ekivalen reduktor . Dalam reaksi ini yang bertindak sebagai Oksidator adalah KMnO4, sedangkan reduktornya adalah Na2C2O4, sehingga mol ekivalen KMnO4 = mol ekivalen Na2C2O4. Untuk mol akivalen dapat dicari dengan menggunakan rumus Normalitas X Volume. Dari hasil percobaan yang kami dapatkan maka dapat diketahui Normalitas KMnO4 untuk tiap percobaan adalah sebagai berikut : N1 = 0,104 N ; N2 = 0,1 N ; N3 = 0,102 N. Maka untuk normalitas KMnO4 rata-rata adalah ),102 N. Hasil ini sudah sesuai dengan perkiraan yang ada yaitu 0,1 N. Sedangkan untuk Molaritas atau konsentrasi larutan KMnO4 didapatkan dari perhitungan yaitu Normalitas dibagi dengan ekivalen MnO4- , dimana ekivalen MnO4- adalah 2. Sehingga didapatkan hasil sebagai berikut : M1 = 0,208 M ; M2= 0,02 M ;M3 = 0,02 M, sehingga konsentrasi KMnO4 rata-rata adalah 0,022 M.
maaf kalau salah