Cara menghemat memasak menggunakan kayu bakar

Masyarakat pedesaan khususnya di daerah pinggiran/pengunungan pada umumnya masih menggunakan kayu bakar untuk memasak hidangan sehari-hari. Mereka menggunakan kayu bakar yang diambil dari hutan terdekat, kebun pribadi, atau bahkan membelinya dari tetangga yang biasa menjual kayu bakar.

Walaupun sudah ada kompor gas,  mereka hanya sebagian kecil yang menggunakannya dengan berbagai alasan.. misalnya tidak mampu membeli gas elpiji, takut meledak, dan sebagainya. Tetapi yang jelas penggunaan kayu bakar bagi mereka lebih nyaman dan murah.. sebab kayu bakar bisa dicari disekeliling pemukiman mereka.

Yang biasa menjadi permasalahan bagi mereka adalah tungku yang digunakan. Pada umumnya mereka menggunakan tungku yang boros kayu bakar, sehingga mereka setiap harinya menggunakan kayu bakar yang banyak. Tungku yang mereka gunakan biasanya dibuat dari tanah lempung atau semen, tetapi tidak menggunakan teknologi. Umumnya model tungku yang mereka gunakan adalah model tungku yang turun temurun warisan nenek moyang, dan pada umumnya tungku model tersebut sangat boros kayu bakar.

Untuk mengatasi permasalahan borosnya penggunaan kayu bakar maka diperlukan model tungku yang hemat kayu bakar.  Ketika saya mudik pada tahun lalu ke kampung di pinggiran kota Sumedang, di dapur rumah orang tua saya terlihat ada wajah baru yaitu sebuah tungku terbuat dari tanah liat (gerabah) bentuknya bulat, lubang api tempat memasaknya hanya satu, lubang kayu bakarnya kecil, kemudian di bagian atas lubang api tempat alat memasak ada empat buah ventilasi.

Hanya dengan 1 atau 2 potong kayu bakar, api yang keluar dari lubang tungku cukup besar dan sangat panas.. sehingga memasak menjadi lebih cepat. Singkatnya tungku tersebut sangat hemat kayu bakar, apinya sangat panas, sangat mudah dinyalakannya. Hebatnya lagi tungku tersebut jika sudah banyak bara api di dalamnya, kita cukup hanya memasukan sepotong kayu bakar.. apinya langsung nyala, sekalipun kayu bakar tersebut agak basah. Menurut saya itu sebuah terobosan baru tungku hemat energi kayu bakar.

menggunakan ranting pohon
dan harus masak di tempat yang kering