Bagaimana proses terjadinya perubahan di libia setelah berakhirnya perang dunia 2?

Kelas: XII

Mata Pelajaran: Sejarah

Materi: Perang Dunia II

Kata Kunci: Libya

Jawaban pendek:

Bagaimana proses terjadinya perubahan di libia setelah berakhirnya Perang Dunia II

1. Saat meletusnya Perang Dunia II pada 1939, Libya merupakan wilayah jajahan Italia.

2. Karena Italia memihak pada Jerman dalam kubu Aksis, Libya diserang oleh pasukan Sekutu,

3. Pada tahun 1943, Libya dikuasai oleh Sekutu dan diduduki oleh Inggris dan Perancis.

4. Setelah usainya Perang Dunia II pada 1945 dan perjanjian damai dengan Italia pada 1947, Libya tidaklagi menjadi wilayah jajahan Italia.

5. Pada 21 November 1949, Majelis Umum PBB menyatakan Libya harus merdeka secepatnya.

6. Pada 24 December 1951, Libya menyatakan kemerdekaanya dibawah pimpinan Raja Idris.

7. Pada 1 September 1969, Muammar Qaddafi melakukan kudtea dan pemerintahan Raja Idris jatuh.

Jawaban panjang:

Libya pada waktu meletusnya Perang Dunia II pada tahun 1939 merupakan wilayah jajahan Italia. Italia menduduki Libya sejak menaklukkan wilayah ini dari Turki Usmani pada perang Turki-Italia tahun 1912.

Sat Perang Dunia II meletus, Italia yang dipimpin oleh diktator beraliran fasis, Benito Musolini, memihak kepada pihak Aksis dan berkerjasama dengan Jerman (yang dipimpin Adolf Hitler). Italia kemudian menyerang Mesir (yang diduduki Inggris) dan Yunani (sekutu Inggris).

Akibat agresi Italia ini, pasukan Sekutu yang dipimpin oleh Inggris menyerang Libya. Serangan ini berhasil menduduki Libya pada tahun 1943. Pendudukan ini dilakukan oleh Inggris di wilayah Cyrenaica dan Tripolitania, serta oleh perancis di wilayah Fezzan.Seiring dengan penandantangan perjanjian damai antara Italia dan Sekutu pada tahun 1947, Libya secara resmi berhenti menjadi wilayah jajahan Italia.

Kemudian pada 21 November 1949, Majelis Umum PBB mengeluarkan resolusi yang menyatakan bahwa Libya harus merdeka selambat-lambatnya pada 1 Januari 1952. Dengan resolusi ini, pemerintahan Inggris dan Perancis menyerahkan kekuasaan di  Libya kepada Raja Idris as-Senusi, pemimpin perjuangan kemerdekaan Libya dari wilayah Cyrenaica.

Kemerdekaan Libya diumumkan pada 24 December 1951, dengan  bentuk negara kerajaan dibawah pimpinan Raja Idris.

Penemuan deposit minyak bumi pada tahun 1959 menjadikan kerajaan Libya sebagai kerajaan dengan penghasilan besar. Namun, situasi politik di Libya memburuk, akibat anggapan bahwa Raja Idris teralu dekat dengan pihak asing seperti Inggris dan Amerika Serikat. Banyak pula yang menganggap bahwa kekayaan Libya dari hasil minyak hanya dikuasai oleh keluarga Raja Idris. Wibawa kerajaan juga jatuh seiring dengan tersebarnya faham nasionalisme arab dan republikanisme, akibat pengaruh dari negara tetangga Mesir yang dipimpin oleh Gamal Abdul Nasser.

Akhirnya pada 1 September 1969, kerajaan Libya jatuh akibat kudeta yang dipimpin oleh Muammar Qaddafi. kudeta ini membuat Raja Iddris mengungsi keluar negeri. Qaddafi memimpin Libya seiring dengan kudeta ini, hingga tewas pada tahun 2011 pada Perang Saudara Libya.